Sabtu, 23 Juni 2012

Komunikasi RFID


Sejarah RFID

(CoPas dari Wikipedia)

Pada tahun 1946, Léon Theremin menemukan alat mata-mata untuk pemerintah Uni Soviet yang dapat memancarkan kembali gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafragma (diaphragm) yang mengubah sedikit bentuk resonator, yang kemudian memodulasi frekuensi radio yang terpantul. Walaupun alat ini adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif dan bukan sebuah kartu/label identitas, alat ini diakui sebagai benda pertama dan salah satu nenek-moyang teknologi RFID. Beberapa publikasi menyatakan bahwa teknologi yang digunakan RFID telah ada semenjak awal era 1920-an, sementara beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa sistem RFID baru muncul sekitar akhir era 1960-an.......
Sebuah teknologi yang lebih mirip, IFF Transponder, ditemukan oleh Inggris pada tahun 1939, dan secara rutin digunakan oleh tentara sekutu di Perang Dunia II untuk mengidentifikasikan pesawat tempur kawan atau lawan. Transponder semacam itu masih digunakan oleh pihak militer dan maskapai penerbangan hingga hari ini.
Karya awal lainnya yang mengeksplorasi RFID adalah karya tulis ilmiah penting Harry Stockman pada tahun 1948 yang berjudul Communication by Means of Reflected Power (Komunikasi Menggunakan Tenaga Pantulan) yang terbit di IRE, halaman 1196–1204, Oktober 1948. Stockman memperkirakan bahwa "...riset dan pengembangan yang lebih serius harus dilakukan sebelum problem-problem mendasar di dalam komunikasi tenaga pantulan dapat dipecahkan, dan sebelum aplikasi-aplikasi (dari teknologi ini) dieksplorasi lebih jauh."
Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo pada tahun 1973 adalah nenek moyang pertama dari RFID modern; sebuah transponder radio pasif dengan memori ingatan. Alat pantulan tenaga pasif pertama didemonstrasikan pada tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran bea.
Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor pada tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest [daftar barang] elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).
Demonstrasi label RFID dengan teknologi tenaga pantulan, baik yang pasif maupun yang aktif, dilakukan di Laboratorium Sains Los Alamos pada tahun 1973. Alat ini diperasikan pada gelombang 915 MHz dan menggunakan label yang berkapasitas 12 bit.
Paten pertama yang menggunakan kata RFID diberikan kepada Charles Walton pada tahun 1983 (Paten Amerika Serikat nomor 4,384,288).

Komunikasi RFID

Didalam kominikasi RFID dibutuhkan minimal dua buah perangkat yakni :
1. Transponder
 Terdapat 3 buah jenis RFID transponder yakni: 
  • Transponder RFID aktif : Transponder RFID aktif memancarkan sinyalnya ke pembaca transponder dan biasanya lebih andal dan akurat daripada transponder RFID pasif. Transponder RFID aktif memiliki sinyal lebih kuat sehingga dapat digunakan pemakaiannya di lingkungan yang sulit terjangkau seperti di bawah air, atau dari jauh untuk mengirimkan data.
  • Transponder RFID Pasif : Tidak memiliki pasokan listrik internal dan bergantung pada pembaca RFID untuk mengirimkan data. Sebuah arus listrik kecil diterima melalui gelombang radio oleh antena RFID dan daya CMOS hanya cukup untuk mengirimkan tanggapan. Transponder Pasif RFID lebih cocok untuk lingkungan pergudangan di mana tidak ada banyak gangguan dan jarak yang relatif pendek (biasanya berkisar dari beberapa inci sampai beberapa meter). Karena tidak ada sumber daya internal, label pasif RFID lebih kecil dan lebih murah untuk diproduksi.
  • Transponder RFID Semi-pasif : Mirip dengan transponder RFID aktif. Transponder semi-pasif memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal sampai pembaca RFID mentransmisikannya terlebih dahulu.
Contoh transponder RFID yang paling banyak ditemukan adalah Transponder RFID pasif dalam bentuk kartu elektromagnetik.
Gambar 01. RFID card ( Transponder RFID pasif)
2. Reciever

Reciever RFID sering disebut RFID reader. Perangkat ini merupakan sebuah antena yang memancarkan gelombang elektromagnetik dan membaca gelombang pantulan dari RFID transponder. 
Untuk komunikasi dengan menggunakan transponder pasif, gelombang yang dipancarkan oleh antena RFID digunakan juga untuk mencatu microchip yang ada didalam transponder.
Gambar 02. RFID reader (ID-12 frekuensi kerja 125KHz)
RFID Reader menerima gelombang ter-modulasi dan meng-konversinya menjadi data digital. Beberapa modul RFID reader mengirimkan data digital yang diterimanya dalam bentuk serial.
Kebanyakan modul RFID reader dirancang untuk bekerja dengan passive tag ber-frekuensi rendah (125 kHz). Frekuensi antena RFID merujuk pada ukuran dari gelombang radio yang digunakan untuk komunikasi antara komponen-komponen sistem RFID. Secara tipikal sistem RFID menggunakan satu diantara jangkauan frekuensi berikut: 
  • Frekuensi rendah (LF, sekitar 125 kHz)
  • Frekuensi tinggi (HF, sekitar 13.56 MHz),
  • Frekuensi sangat tinggi (UHF, sekitar 868 dan 928 MHz),
  • Microwave (sekitar 2.45 dan 5.8 GHz). 
Semakin tinggi frekuensi yang digunakan, semakin tinggi kecepatan transfer data dan semakin jauh jangkauan pembacaan, namun lebih peka terhadap faktor lingkungan, misalnya, cairan dan logam yang dapat interferensi dengan gelombang radio.

Preview CT-RFID SK -1

Gambar 03. CT-RFID SK-1

CT-RFID SK-1 merupakan starterkit untuk komunikasi RFID dengan menggunakan transponder pasif berupa kartu RFID. Dalam starter-kit ini tersedia fasilitas - fasilitas berikut :
  • RFID reader ID-12
  • USB to Serial
  • CD Driver
  • 2 buah kartu RFID
  • kabel USB
Pada dasarnya ID-12 mengirimkan data dalam bentuk serial dengan komunikasi RS232. Untuk mempermudah penggunaan dan interfacing dengan komputer, digunakan konverter USB to RS232 dengan mikrokontroler Atmega8.
Dengan menggunakan starterkit ini, perancangan komunikasi RFID menjadi lebih mudah dan lebih simpel dan ongkos pembuatan pun lebih murah.

Untuk pemesanan CT-RFID SK-1 dapat menghubungi kontak berikut :
- Dwi Kurniawan (085640068046) Fb:dias.no1@gmail.com
- Ifan Ardi (085647612353) Fb:dangkal_13@yahoo.co.id
- Herryawan Pujiharsono (085726316407) Fb:herryawan.ph@gmail.com

2 komentar: